Sabtu, 16 Juni 2012

Orang Indonesia Seharusnya Malu Dengan Suporter Irlandia

Tak peduli apapun yang terjadi pada tim kesayangan kita, seorang suporter seharusnya tetap berdiri tegak memberikan dukungan yang tulus dari dalam hati.

Jujur, pertandingan antara Spanyol melawan Irlandia pada dini hari tadi berhasil membuat saya (dan mungkin beberapa dari Anda) merasa merinding dan terkesima di saat yang sama. Bukan karena permainan Spanyol yang meski bermain fantastis malam tadi namun sudah biasa kita saksikan jika menonton Barcelona di La Liga. Dan bukan pula karena Fernando Torres secara ajaib berhasil mengatasi krisis kepercayaan dirinya dan mencetak dua gol. Perasaan tersebut justru muncul setelah melihat suporter Republik Irlandia yang luar biasa.



Momen yang hebat itu hadir di sekitar 10 menit terakhir pertandingan. Irlandia saat itu sudah tertinggal empat gol dan keliatannya sangat sulit bahkan untuk mencetak gol hiburan di akhir pertandingan saja. Namun hebatnya, para suporter Irlandia bukannya merasa kecewa dan meninggalkan stadion di mana timnas mereka menjadi pecundang, justru bernyanyi memberikan semangat dan penghormatan kepada Robbie Keane dkk. Selama sekitar 10 menit, suporter Irlandia menyanyikan lagu favort mereka, The Fields of Athenry, tanpa henti.

Ini adalah sebuah momen yang sangat indah. Ada rasa haru saat melihat bagaimana fans Irlandia yang tak meninggalkan timnas mereka meski harus menanggung malu karena menyandang status sebagai tim pertama yang dipastikan tersingkir dari Euro 2012. Bukannya mengejek, mencaci, atau membuat ulah di dalam stadion, ribuan orang yang menggunakan seragam hijau itu malah bernyanyi dengan khidmat di akhir laga. Seperti yang dikatakan oleh Pangeran Siahaan di akun Twitternya, The Fields of Athenry, lagu yang mulai digunakan oleh suporter Irlandia sejak Piala Dunia 1990, benar-benar menjelma menjadi lagu pemakaman yang agung.

Apa yang dilakukan oleh suporter Irlandia ini terhitung luar biasa. Inilah sikap yang seharusnya muncul dari para suporter sejati. Sikap yang mendukung penuh sebuah tim yang pasti memiliki ikatan batin dengan diri kita, entah tim itu dalam kondisi yang menggembirakan atau dalam kondisi sulit.



Orang-orang Indonesia harusnya belajar banyak dari apa yang dilakukan oleh suporter Irlandia. Bukan rahasia lagi jika banyak dari kita yang malah tak henti-hentinya mengejek tim nasional negara sendiri, hanya karena kecewa timnas kita gagal memenuhi ekspektasi mereka. Kita seharusnya memahami ada perbedaan besar antara mengejek dan mengritik. Mengkritik tim nasional sendiri karena bermain tidak bagus adalah hal yang lumrah, karena kritik memang harus terus datang agar timnas kita bisa lebih baik lagi kedepannya. Namun sebagai orang Indonesia yang lahir di tanah air ini, yang hidup dari sumber daya negeri ini, seharusnya kita malu jika kita malah menjelek-jelekkan tim nasional negeri kita sendiri. Mengejek tidak akan membawa timnas kita ke mana-mana, hanya berjalan di tempat sementara negara-negara rival kita di dunia sepakbola sudah berlari jauh meninggalkan kita.

Gdansk Arena memang berjarak ribuan kilometer dari tempat kita berada saat ini, tetapi hal itu seharusnya tidak menghentikan kita untuk belajar banyak dari apa yang terjadi di stadion itu malam tadi. Belajar dari aksi luar biasa yang dilakukan oleh suporter Irlandia.

Tidak ada komentar: